Hai warga Bantul, kalian tau nggak sih kalau di Bantul ada upacara yang identik dengan kebudayaan Hindu yang ada di Bali? Pasti kalian bertanya - tanya upacara apa sih? Kok di Bantul ada? Pasti dari kalian warga Bantul terutama yang berada di daerah sekitar pantai Parangkusumo, sudah tidak asing dengan upacara ini. Iyak! betul sekali, upacara yang dimaksud adalah upacara Melasti Parangkusumo. Upacara ini merupakan proses meningkatkan Sradha (keyakinan/ kepercayaan) dan Bhakti pada para Dewata dan manifestasi Tuhan yang dilakukan untuk menyambut perayaan Nyepi dan merupakan bentuk penyucian diri umat Hindu, yang bertujuan untuk menghilangkan mala atau penderitaan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri upacara ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yakni, di Pantai Ngobaran Gunungkidul dan Pantai Parangkusumo Bantul. Upacara ini dilakukan satu tahun sekali dengan hitungan 3 - 4 hari sebelum perayaan nyepi. Adapun ritual yang dilakukan dalam upacara ini diawali dengan doa - doa oleh pedanda yang memimpin upacara dan diikuti oleh para Umat. setelah melakukan doa, kemudian sesaji diarak menuju ke pinggir pantai untuk di doakan, dan akan dilarung ke laut. Setelah itu pedanda mengambil air suci dari laut dan diarak kembali ke pinggir pantai untuk melanjutkan prosesi pradaksina. Pada prosesi tersebut ada penari - penari yang menarikan tarian khas bali yang menawan dengan alunan gamelan bali yang merdu. Setelah melaksanakan penyucian diri dari proses upacara melasti, umat kemudian melaksanakan upacara Tawur Agung dan Catur Brata Penyepian. Wah seru ya! proses upacara Melasti di Parangkusumo. Untuk kamu warga Bantul dan sekitarnya juga bisa ikut menyaksikan prosesi upacara ini dan bisa mengabadikan setiap prosesi pelaksanaan upacaranya loh! Jika kamu tertarik untuk mengikuti prosesi ini disarankan untuk datang sebelum jam pelaksanaan upacara tersebut. Supaya mendapatkan tempat yang strategis untuk memotret. Dengan catatan kamu sebaiknya turut menjaga kekhusyukan dan keheningan saat prosesi ini berlangsung, dan ambillah gambar dari posisi yang sesuai supaya tidak mengganggu umat yang sedang bersembahyang.